Jumat, 09 Maret 2012

NASKAH DRAMA (PERTOBATAN TERAKHIR)


PERTOBATAN TERAKHIR

Di perkampungan kumuh di sudut kota , hiduplah seorang gadis yatim . Gadis ini bernama Jamilah ,dia tinggal bersama ibunya yang tua renta dan sakit – sakitan . Dia  sangat menyayangi ibunya , dia terkenal dengan perilakunya yang baik,sopan, dan ramah.
Ibu : “ uhuk ...uhuk ....”( keluar darah dari mulutnya )
Jamilah : ( berlari dari ruang tamu menuju kamar ibunya )

Gadis itu terkejut melihat darah yang ada di sapu tangan ibunya ,kemudian dia menagis.
Jamilah :         “Maafkan aku ibu , aku tak mampu untuk menolong mu . Hanya di gubuk kecil ini aku bisa merawat mu , aku tak bisa memberi pengobatan yang layak bagi mu .Bersabarlah ibu karena ALLAH selalu berada di sini dan melindungi kita. “
Ibu :                “Jangan menyalahkan dirimu sendiri anak ku ,seharusnya ibu lah yang meminta maaf karena tidak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk mu ,anak ku jagalah dirimu karna ibu belum tentu bisa menjaga mu selamanya.”
Jamilah :         “Sudahlah ibu jangan berkata lagi , batukmu semakin parah ,  tunggulah sebentar akan ku ambilkan segelas air .
Kemudian gadis itu pergi ke dapur sekembalinya dia dari dapur , gadis itu terkejut melihat ibunya terbujur kaku tak bernyawa.
Jamilah : ( menangis )

Sehari setelah kematian ibunya ,seseorang datang ke rumah Jamilah untuk menagih hutang .
Nining :           “(mengetuk pintu dengan keras ) saya datang kemari untuk menagih hutang ibu mu ?”
Jamilah :   “Hutang ,,,,,,hutang apa ?”

Nining   :         “Dulu ibumu meminjam uang pada ku sebesar Rp.1.300.000 ditambah dengan bunganya jadi hutang ibumu Rp.2.000.000 .Sekarang juga kamu harus membayarnya karna hutang ibumu sudah jatuh tempo!”
Jamilah :         “Aku akan membayarnya tapi berikan aku waktu ,aku belum punya uang sekarang ,aku baru saja kehilangan ibuku . Aku janji akan melunasi semua hutang ibuku padamu .”
Nining :           “Loe pikir loe aja yang butuh uang ,  gue juga butuh uang ,gue nggak  mau tau yang jelas loe harus balikin uang gue besok . Kalau loe nggak bisa balikin uang gue besok  , gue bakal ngambil semua barang – barang loe dan seluruh isi rumah loe ,ngerti loe !”

Malam harinya Jamilah terdiam di dalam  kamarnya sambil meratapi segala penderitaan yang dialaminya selama ini.
Jamilah :         “TUHAN , sekarang kau biarkan aku sendiri , menghadapi dunia yang begitu menyiksa . TUHAN , setiap hari aku  berdoa’a jangan Kau ambil satu – satunya harta yang aku miliki , tapi Kau mengambilnya ,tidak cukuplah ayah ku yang Kau ambil . Sekarang aku sendiri . Kau jahat . Mengapa mereka yang mempunyai orang tua yang lengkap tidak Kau siksa dengan penderitaan ini koruptor dan penjilat mereka hidup dalam kemegahan mengapa kau tak mengujinya ,mengapa harus aku ,aku yang selalu memuji Mu sedangkan mereka tidak pernah memngingat Mu . Kau tidak adil TUHAN ,,,,”
Setelah itu Jamilah keluar darii rumahnya dan berjalan tanpa arah tujuan hingga akhirnya terbesit pikiran jahat di benaknya .
Jamilah :         “Aku sudah tidak tahan dengan semua ini ,koruptor saja bisa hidup bermegah – megahan tanpa hukuman berat di pengadilan .Aku harus mencuri ini adalah jalan satu – satunya untuk keluar dari masalah ku .”
Kemudian dengan mengendap – ngendap Jamilah masuk kesebuah rumah besar , pada saat Jamilah akan mengambil barang curiannya ,pemilik rumah melihatnya dan kemudian berteriak .

Nining :           “Siapa kamu ?Apa yang kamu lakukan di rumah ku ?Maling ,,,tolong ada maling ,,,,”
Jamilah berlari namun naas nasib malang menimpa dirinya ,dia tertabrak mobil , yang tengah melaju kencang .
Aini :               “Astagfirullah .....”
Kemudian Aini keluar dari mobilnya .
Aini :               “MasyaAllah ,,,Mila,,,Mila bangun Jamilah ,,,,
                        Tolong,,,,tolong,,,,”
Kemudian orang – orang pun berdatangan , tubuh Jamilah yang bersimbahan darah itu diangkat ke dalam mobil , sesampainya di rumah sakit Aini (teman ibu jamilah) duduk di samping jamilah yang masih pingsan .
Jamilah :         “Ibu ,,,,,ibu,,,,”
Aini :               “Mila ,,,kamu sudah sadar ?
Jamilah :         “Aku ada di mana ?”
Aini :               “Kamu ada di rumah sakit .”
Jamilah :         “Aku harus pulang , aku tidak punya uang untuk membayar biaya pegobatan ku .”
Aini :               “Tenanglah . Aku yang akan menanggung semua biayanya . Sekarangc eritakan padaku , menggapa kamu seperti ini dan Kau sudah berubah .”
Jamilah  :        “Ibuku baru saja meninggal dan sekarang aku sendiri . Ibuku menyisakan hutang yang harus ku bayar , aku mencuri untuk melunasi hutang ibuku . Aku menyesal , aduh,,,,dada ku sakit sekali aku sudah tidak sanggup lagi !”
Aini :               “Bersabarlah  Mila ,  kau adalah anak sahabat ku , akan ku lunasi semua hutang ibumu .”

Nafas Jamilah tersenggal – senggal ,ia menahan rasa sakit yang sangat menyiksa.

Aini :               “Ikuti kata – kata ku Mila , Astagfirullahal ‘adzim ,”
Jamilah :          “Astagfirullahal ‘adzim .”
Aini :               “Lailahaillallah muhammadarrasulallah .”
Jamilah :         “Lailahaillallah muhammadarrasulallah . (terbata – bata )

Aini :               “Innalillahi wainnailahirajiun . Pergilah dengan tenang Mila semoga kau diterima di sisinya , bidadari menyambutmu dengan senyuman di surgaNya.”
Begitulah akhir  kehidupan Jamilah , ia pergi dengan mengingat ALLAH . Jangan pernah berputus asa dalam menjalani kehidupan karena pasti ada jalan keluar yang baik dari setiap masalah yang kita hadapi , karena sesungguhnya ALLAH tidak akan menguji hambanya di luar kemampuannya . Terus berusaha dan jangan pernah lalai karena selain dunia masih ada akhirat yang menantimu . Jadi , sebelum malikat Izrail memanggilmu di depan pintu rumah mu , bertaubatlah .  Sebelum suatu saat nanti mulut tidak akan mampu mengucap satu patah kata pun .


TERIMAKASIH


 















                         






Tidak ada komentar:

Posting Komentar