PERTOBATAN
TERAKHIR
Di
perkampungan kumuh di sudut kota , hiduplah seorang gadis yatim . Gadis ini
bernama Jamilah ,dia tinggal bersama ibunya yang tua renta dan sakit – sakitan
. Dia sangat menyayangi ibunya , dia
terkenal dengan perilakunya yang baik,sopan, dan ramah.
Ibu : “ uhuk
...uhuk ....”( keluar darah dari mulutnya )
Jamilah : (
berlari dari ruang tamu menuju kamar ibunya )
Gadis itu
terkejut melihat darah yang ada di sapu tangan ibunya ,kemudian dia menagis.
Jamilah : “Maafkan aku ibu , aku tak mampu untuk
menolong mu . Hanya di gubuk kecil ini aku bisa merawat mu , aku tak bisa memberi
pengobatan yang layak bagi mu .Bersabarlah ibu karena ALLAH selalu berada di sini
dan melindungi kita. “
Ibu : “Jangan menyalahkan dirimu
sendiri anak ku ,seharusnya ibu lah yang meminta maaf karena tidak bisa
memberikan kehidupan yang layak untuk mu ,anak ku jagalah dirimu karna ibu
belum tentu bisa menjaga mu selamanya.”
Jamilah : “Sudahlah ibu jangan berkata lagi , batukmu
semakin parah , tunggulah sebentar akan
ku ambilkan segelas air .
Kemudian
gadis itu pergi ke dapur sekembalinya dia dari dapur , gadis itu terkejut
melihat ibunya terbujur kaku tak bernyawa.
Jamilah : (
menangis )
Sehari
setelah kematian ibunya ,seseorang datang ke rumah Jamilah untuk menagih hutang
.
Nining : “(mengetuk pintu dengan keras ) saya
datang kemari untuk menagih hutang ibu mu ?”
Jamilah
: “Hutang ,,,,,,hutang apa ?”
Nining : “Dulu
ibumu meminjam uang pada ku sebesar Rp.1.300.000 ditambah dengan bunganya jadi hutang
ibumu Rp.2.000.000 .Sekarang juga kamu harus membayarnya karna hutang ibumu
sudah jatuh tempo!”
Jamilah : “Aku akan membayarnya tapi berikan aku
waktu ,aku belum punya uang sekarang ,aku baru saja kehilangan ibuku . Aku
janji akan melunasi semua hutang ibuku padamu .”
Nining : “Loe pikir loe aja yang butuh uang
, gue juga butuh uang ,gue nggak mau tau yang jelas loe harus balikin uang gue
besok . Kalau loe nggak bisa balikin uang gue besok , gue bakal ngambil semua barang – barang loe
dan seluruh isi rumah loe ,ngerti loe !”
Malam
harinya Jamilah terdiam di dalam
kamarnya sambil meratapi segala penderitaan yang dialaminya selama ini.
Jamilah : “TUHAN , sekarang kau biarkan aku
sendiri , menghadapi dunia yang begitu menyiksa . TUHAN , setiap hari aku berdoa’a jangan Kau ambil satu – satunya
harta yang aku miliki , tapi Kau mengambilnya ,tidak cukuplah ayah ku yang Kau
ambil . Sekarang aku sendiri . Kau jahat . Mengapa mereka yang mempunyai orang
tua yang lengkap tidak Kau siksa dengan penderitaan ini koruptor dan penjilat
mereka hidup dalam kemegahan mengapa kau tak mengujinya ,mengapa harus aku ,aku
yang selalu memuji Mu sedangkan mereka tidak pernah memngingat Mu . Kau tidak
adil TUHAN ,,,,”
Setelah itu
Jamilah keluar darii rumahnya dan berjalan tanpa arah tujuan hingga akhirnya
terbesit pikiran jahat di benaknya .
Jamilah : “Aku sudah tidak tahan dengan semua ini
,koruptor saja bisa hidup bermegah – megahan tanpa hukuman berat di pengadilan
.Aku harus mencuri ini adalah jalan satu – satunya untuk keluar dari masalah ku
.”
Kemudian
dengan mengendap – ngendap Jamilah masuk kesebuah rumah besar , pada saat Jamilah
akan mengambil barang curiannya ,pemilik rumah melihatnya dan kemudian
berteriak .
Nining : “Siapa kamu ?Apa yang kamu lakukan di
rumah ku ?Maling ,,,tolong ada maling ,,,,”
Jamilah
berlari namun naas nasib malang menimpa dirinya ,dia tertabrak mobil , yang
tengah melaju kencang .
Aini : “Astagfirullah .....”
Kemudian Aini
keluar dari mobilnya .
Aini : “MasyaAllah ,,,Mila,,,Mila bangun Jamilah
,,,,
Tolong,,,,tolong,,,,”
Kemudian
orang – orang pun berdatangan , tubuh Jamilah yang bersimbahan darah itu
diangkat ke dalam mobil , sesampainya di rumah sakit Aini (teman ibu jamilah)
duduk di samping jamilah yang masih pingsan .
Jamilah : “Ibu ,,,,,ibu,,,,”
Aini : “Mila ,,,kamu sudah sadar ?
Jamilah
: “Aku
ada di mana ?”
Aini : “Kamu ada di rumah sakit .”
Jamilah : “Aku harus pulang , aku tidak punya
uang untuk membayar biaya pegobatan ku .”
Aini : “Tenanglah . Aku yang akan
menanggung semua biayanya . Sekarangc eritakan padaku , menggapa kamu seperti
ini dan Kau sudah berubah .”
Jamilah :
“Ibuku baru saja meninggal dan sekarang aku sendiri . Ibuku menyisakan hutang yang
harus ku bayar , aku mencuri untuk melunasi hutang ibuku . Aku menyesal , aduh,,,,dada
ku sakit sekali aku sudah tidak sanggup lagi !”
Aini : “Bersabarlah Mila ,
kau adalah anak sahabat ku , akan ku lunasi semua hutang ibumu .”
Nafas Jamilah
tersenggal – senggal ,ia menahan rasa sakit yang sangat menyiksa.
Aini : “Ikuti kata – kata ku Mila ,
Astagfirullahal ‘adzim ,”
Jamilah : “Astagfirullahal
‘adzim .”
Aini : “Lailahaillallah
muhammadarrasulallah .”
Jamilah : “Lailahaillallah muhammadarrasulallah
. (terbata – bata )
Aini : “Innalillahi wainnailahirajiun .
Pergilah dengan tenang Mila semoga kau diterima di sisinya , bidadari
menyambutmu dengan senyuman di surgaNya.”
Begitulah
akhir kehidupan Jamilah , ia pergi
dengan mengingat ALLAH . Jangan pernah berputus asa dalam menjalani kehidupan
karena pasti ada jalan keluar yang baik dari setiap masalah yang kita hadapi ,
karena sesungguhnya ALLAH tidak akan menguji hambanya di luar kemampuannya . Terus
berusaha dan jangan pernah lalai karena selain dunia masih ada akhirat yang
menantimu . Jadi , sebelum malikat Izrail memanggilmu di depan pintu rumah mu ,
bertaubatlah . Sebelum suatu saat nanti
mulut tidak akan mampu mengucap satu patah kata pun .
TERIMAKASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar