Selasa, 06 November 2012

EFEK KEBISINGAN




TUGAS FISIKA
tentang :
Kebisingan dan Efek negatifnya  terhadap Telinga Manusia , Cara Mengatasinya serta Aplikasi gelombang bunyi di bidang industri dan kedokteran




Oleh :

Amalia okvitariandari ( 11  )
Danny adrian ( 34 )

XII IPA 1
SMA NEGERI 1 GERUNG

A.   Pengertian Kebisingan
Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996 definisi bising adalah“ Bunyi Yang Tidak Diinginkan Dari Usaha Atau Kegiatan Dalam Tingkat Dan Waktu Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Gangguan Kesehatan Dan Kenyamanan Lingkungan. ”
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan. Berdasarkan Kepmenaker, kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat, proses produksi yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pendengaran.
Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul udara sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis dalam medium udara menurut pola ramatan longitudinal. Rambatan gelombang diudara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
B. Sifat dan Sumber Bising  
1.  Sifat Bising
Sifat dari kebisingan antara lain :
1.      Kadarnya berbeda.
2.      Jumlah tingkat bising bertambah, maka gangguan akan bertambah pula.
3.      Bising perlu dikendalikan karena sifatnya mengganggu.


2.   Sumber Bising
Sumber bising ialah sumber bunyi yang kehadirannya dianggap mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak maupun tidak bergerak. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri, perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan kegiatan rumah tangga. Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
Sumber-sumber bising sangat banyak, namun dikelompokkan menjadi kebisingan industri, kebisingan kegiatan konstruksi, kebisingan kegiatan olahraga dan seni, dan kebisingan lalu lintas. Selanjutnya, emisi kebisingan dipantulkan melalui lantai, atap, dan alat-alat.
Sumber bising secara umum di bagi menjadi :
1.      Indoor   : manusia, alat-alat rumah tangga dan mesin;
2.      Outdoor: lalu lintas, industri dan kegiatan lain.
C. Jenis-Jenis Bising
Jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan:
1. Bising terus menerus (continuous noise)
Bising terus menerus dihasilkan oleh mesin yang beroperasi tanpa henti, misalnya  blower, pompa, kipas angin, gergaji sirkuler, dapur pijar, dan peralatan pemprosesan.
Bising terus-menerus adalah bising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. Bising kontinyu dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
a.       Wide Spectrum adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas. bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas angin, suara mesin tenun.
  1. Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000) misalnya gergaji sirkuler, katup gas.
2. Bising tiba-tiba (impulsive noise)
Merupakan kebisingan dengan kejadian yang singkat dan tiba-tiba. Efek awalnya menyebabkan gangguan yang lebih besar, seperti akibat ledakan, misalnya dari mesin pemancang, pukulan, tembakan bedil atau meriam, ledakan dan dari suara tembakan senjata api. Bising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan suara ledakan mercon, meriam.
3. Bising berpola (tones in noise)
Merupakan bising yang disebabkan oleh ketidakseimbangan atau pengulangan yang ditransmisikan melalui permukaan ke udara. Pola gangguan misalnya disebabkan oleh putaran bagian mesin seperti motor, kipas, dan pompa. Pola dapat diidentifikasi secara subjektif dengan mendengarkan atau secara objektif  dengan analisis frekuesi


.
4. Bising frekuensi rendah (low frequency noise)
Bising ini memiliki energi akustik yang penting dalam range frekuensi 8-100 Hz. Bising jenis ini biasanya dihasilkan oleh mesin diesel besar di kereta api, kapal dan pabrik, dimana bising jenis ini sukar ditutupi dan menyebar dengan mudah ke segala arah dan dapat didengar sejauh bermil-mil.
5. Bising impulsif berulang
Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-ulang, misalnya mesin tempa.
Berdasarkan pengaruhnya pada manusia, bising dapat dibagi atas :
1.     Bising yang mengganggu (Irritating noise)
Merupakan bising yang mempunyai intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.
2.      Bising yang menutupi (Masking noise)
Merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas, secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja , karena teriakan atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam bising dari sumber lain.
3.     Bising yang merusak (Damaging/Injurious noise)
Merupakan bunyi yang intensitasnya melampui Nilai Ambang Batas. Bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.
            Berdasarkan skala intensitas maka tingkat kebisingan dibagi dalam : sangat tenang, tenang, sedang, kuat, sangat hiruk pikuk dan menulikan. Intensitas bunyi adalah arus energi per satuan luas yang dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Berikut ini diberikan tabel daftar skala intensitas kebisingan


 Tabel 1. Skala intensitas kebisingan
Tingkat kebisingan
Intensitas (dB)
Batas dengar tertinggi
Menulikan
120
110
100
Halilintar
Meriam
Mesin uap
Sangat hiruk pikuk
90
80
Jalan hiruk pikuk
Perusahaan sangat gaduh
Pluit polisi
Kuat
  70
 60
Kantor gaduh
Jalan pada umumnya
Radio
Perusahaan
Sedang
                   50
40
Rumah gaduh
Kantot umunya
Percakapan kuat
Radio perlahan
Tenang
 30
20
Rumah tenag
Kantoer perorangan
Auditorium
Percakapan
Sangat tenang

10
0
Bunyi daun
Berbisik
Batas dengar terendah

D.    Efek Kebisingan
Kebisingan mempunyai pengaruh terhadap manusia, yaitu:
  1. Gangguan kenyamanan dan stress pada anak-anak.
  2. Kebisingan pada intensitas tinggi dan pemaparan yang lama dapat
    menimbulkan gangguan pada fungsi pendengaran dan juga pada fungsi non
    pendengaran yang bersifat subyektif seperti gangguan pada komunikasi, gangguan tidur, gangguan pelaksanaan tugas dan perasaan tidak senang/mudah marah.
  3. Gangguan pendengaran sebesar 3,85 % untuk kebisingan impulsif dan gangguan pendengaran sebesar 27,78% untuk kebisingan kontinyu pada pekerja di industri kompor dan bengkel las Malang.
  4. Gangguan terhadap konsentrasi kerja yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas dan kuantitas kerja.
  5. Penurunan ketajaman pendengaran.
E. Cara Penanggulangan Efek Kebisingan 
   Metode yang umumnya digunakan untuk mengendalikan kebisingan dengan dengan mengendalikan sumber suara antara lain ialah menggunakan peralatan kebisingan rendah, menghilangkan sumber kebisingan, melengkapi alat dengan insulasi, silencer, dan vibration damper. Jalur transmisi suara juga dapat dimodifikasi agar kebisingan berkurang. Hal itu dapat dilakukan dengan cara pengadaan penghalang dan absorpsi oleh peredam. Kebisingan juga dapat dikendalikan dengan memodifikasi elemen penerima akhir. Hal itu dapat dilakukan dengan improvisasi sistem operasi, improvisasi pola kerja, dan pengunaan pelindung pendengaran.
       Pekerja yang melakukan tugasnya di tempat bising harus menggunakan alat pelindung telinga dan pengaturan jadwal kerja dengan memperhatikan lama paparan pendengaran terhadap kebisingan diharapkan akan memperkecil kejadian gangguan kebisingan.










G. Contoh Aplikasi Gelombang Bunyi

1. Bidang Industri


 
Dalam bidang industri yang banyak digunakan adalah teknik SONAR(Sound Navigation and Ranging) yaitu suatu teknik pantulan bunyi untuk navigasi. Lebih detailnya adalah sebagai berikut

a.         Kaca Mata Tuna Netra

Kaca mata tuna netra dilengkapi dengan pengirim dan penerima ultrasonikk sehingga tuna netra dapat menduga jarak benda yang ada didepannya.  Gelombang ultrasonik dipancarkan frame kaca mata dan mengenai objek disekitar, gelombang ultrasonik dipantulkan  dan diterima kembali oleh  alat penerima pada kaca mata.  Ultrasonik berada pada frame kaca mata yang mengirimkan signal getaran pada telinga tuna netra.  Perlu diketahui bahwa orang yang tuna netra memiliki pendengaran yang lebih tajam atau sensitif dibanding orang yang bermata normal.

b.        Mengukur kedalaman Laut
Kedalam Laut termasuk kawanan atau gerombolan ikan di bawah permukaan air dapat ditentukan oleh teknik  pantulan pulsa ultrasonik.. Pulsa Ultrasonik dipancarkan oleh sistem yang dinamakan  fathometer. Ketika pulsa mengenai dasar laut  atau gerombolan ikan, maka pulsa akan dipantukan dan diterima kembali oleh antena penerima. Dengan  mengetahui  waktu pancar  sampai gelombang diterima kembali maka jarak gerombolan ikan atau dasar laut bisa dihitung dengan persamaan gerak lurus beraturan (glb).

c.        Mendeteksi retak-retak pada struktur logam

Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan scaning Ultrasonik. Teknik scaning ultrasonik inilah yang digunakan untuk meameriksa retak-retak tersembunyi pada bagian-bagian pesawat terbang, yang bisa membahayakan sebuah penerbangan pesawat. Idealnya dalam pemeriksaan rutin setiap bagian penting pada pesawat akan di scaning ultrasonik. Bila ada keretakan akan diketahui  dengan  cepat dapat diatasi sebelum pesawat diperkenankan terbang.
Di Inggris selain scaning ultrasonik pada pesawat dilakukan pula pada perusahaan kereta api untuk memeriksa apakah rel kereta sudah ada yang retak atau belum untuk mengatisipasi supaya tidak ada kereta api yang anjlok .

d.        Membersihkan  benda dengan Ultrasonik

Beberapa benda seperti berlian  dan perhiasan serta bagian-bagian mesin, sangat sukar dibersihkan dengan mengguanakan spon kasar atau  detergen keras.  Getaran getaran dari ultrasonik ternyata dapat merontokan suatu kotoran  dari suatu objek.  Berlian, komponen elektronik atau bagian-bagian mesin yang akan dibersihkan dicelupkan kedalam cairan kemudian gelombang ultrasonik frekuensi tinggi dikirim pada cairan sehingga cairan ikut bergetar  maka getaran cairan akan merontokkan kotoran yang menempel tanpa harus digosok.

e.       Survai geofisika

Suatu gempa bumi atau ledakkan dahsyat dapat menghantarkan gelombang bunyi yang dicatat dengan seismograf yang diletakkan diberbagai tempat. Catatan ini dapat memperlihatkan bentuk gangguan  bentuk gangguan tergantung dari  struktur lapisan bumi.  Sehingga Pantulan gelombang bunyi  yang berfrekuensi tinggi atau Ultrasonik ketika melalui lapisan-lapisan bumi bisa dipakai untuk memperkirakan  lapisan lapiasan batuan dan mineral yang mengandung endapan endapan minyak atau mineral-mineral berharga.

f.         Kamera

Pernahkah anda menggunakan kamera yang dapat mengatur fokusnya secara otomatis. Kamera seperti ini pasti menggunakan SONAR. Gelombang-gelombang ultrasonik dikirim oleh kamera menuju objek yang akan difoto setelah gelombang dipantulkan kamera dapat mengetahui jarak objek sehingga secara otomatis kamera mengatur fokos sesuai jarak objek tersebut. 

2.      Bidang Kedokteran

Salah satu contoh aplikasi gelombang bunyi di bidang kedokteran yaitu, pemeriksaan untuk bagian dalam tubuh manusia dapat dilakukan dangan menggunakan pulsa-pulsa ultrasonic dinamakan pemeriksaan USG (ULTRASONOGRAFI). Ultrasonografi sebagai gelombang bunyi dipancarkan pada tubuh manusia pulsa-pulsa akan dipantulkan oleh jaringan, jaringan tulang, otot  serta cairan yang memiliki massa jenis yang berbeda. Pantulannya akan ditampilkan dalam layar osciloskop yang menggambarkan bagian dalam tubuh.









                                          
scaning ultrasonic dilakukan dengan menggerak-gerakan probe di sekitar kulit perut ibu yang hamil akan menampilkan gambar sebuah janin di layar monitor. Dengan mengamati gambar janin, dokter dapat memonitor pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan janin. Tidak seperti pemeriksaan dengan sinar X, pemeriksaan ultrasonik adalah aman (tak berisiko), baik bagi ibu maupun janinnya karena pemerikasaan atau pengujian dengan ultrasonic tidak merusak material yang dilewati, maka disebutlah pengujian ultrasonic adalah pengujian tak merusak (non destructive testing, disingkat NDT). Tehnik scanning ultrasonic juga digunakan untuk memeriksa hati (apakah ada indikasi kanker hati atau tidak) dan otak. Pembuatan perangkat ultrasound untuk menghilangkan jaringan otak yang rusak tanpa harus melakukan operasi bedah otak. “Dengan cara ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan otak yang berisiko tinggi. Penghilangan jaringan otak yang rusak bisa dilakukan tanpa harus memotong dan menjahit kulit kepala atau sampai melubangi tengkorak kepala.









DAFTAR PUSTAKA
-          Susanti. A. dkk, 2008. Gangguan Pendengaran pada Karyawan bengkel. Yogyakarta. Jurdik Biologi FMIPA UNY.
-          Chasanan. R. dkk, 2008. Ketajaman Pendengaran Warga yang Bekerja di Stasiun Kereta Api. Yogyakarta. Jurdik Biologi FMIPA UNY.
-          http://www.google.com