TUGAS
FISIKA
tentang
:
Kebisingan
dan Efek negatifnya terhadap Telinga Manusia
, Cara Mengatasinya serta Aplikasi gelombang bunyi di bidang industri dan
kedokteran
Oleh :
Amalia okvitariandari ( 11 )
Danny adrian ( 34 )
XII
IPA 1
SMA
NEGERI 1 GERUNG
A. Pengertian Kebisingan
Menurut
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996 definisi
bising adalah“ Bunyi Yang Tidak
Diinginkan Dari Usaha Atau Kegiatan Dalam Tingkat Dan Waktu Tertentu Yang Dapat
Menimbulkan Gangguan Kesehatan Dan Kenyamanan Lingkungan. ”
Kebisingan adalah bunyi atau
suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan
lingkungan yang dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Kebisingan juga
dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang mengganggu
atau bunyi yang menjengkelkan. Berdasarkan Kepmenaker, kebisingan adalah suara
yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat, proses produksi yang pada
tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pendengaran.
Bunyi yang menimbulkan kebisingan
disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu
keseimbangan molekul udara sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut
bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi
mekanis dalam medium udara menurut pola ramatan longitudinal. Rambatan
gelombang diudara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks
ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
B. Sifat dan Sumber Bising
1. Sifat Bising
Sifat dari kebisingan antara lain :
1.
Kadarnya berbeda.
2.
Jumlah tingkat bising bertambah, maka gangguan akan
bertambah pula.
3.
Bising perlu dikendalikan karena sifatnya mengganggu.
2. Sumber Bising
Sumber bising ialah sumber bunyi
yang kehadirannya dianggap mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak
maupun tidak bergerak. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan
industri, perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan
kegiatan rumah tangga. Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan
menjadi 3 macam, yaitu
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh
akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak
seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang
torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
Sumber-sumber bising sangat
banyak, namun dikelompokkan menjadi kebisingan industri, kebisingan kegiatan
konstruksi, kebisingan kegiatan olahraga dan seni, dan kebisingan lalu lintas.
Selanjutnya, emisi kebisingan dipantulkan melalui lantai, atap, dan alat-alat.
Sumber bising secara umum di bagi menjadi :
1.
Indoor : manusia, alat-alat rumah tangga
dan mesin;
2.
Outdoor: lalu lintas, industri dan kegiatan lain.
C. Jenis-Jenis Bising
Jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan:
1. Bising terus
menerus (continuous noise)
Bising terus menerus dihasilkan
oleh mesin yang beroperasi tanpa henti, misalnya blower, pompa,
kipas angin, gergaji sirkuler, dapur pijar, dan peralatan pemprosesan.
Bising terus-menerus adalah bising dimana fluktuasi
dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. Bising kontinyu
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Wide Spectrum adalah bising
dengan spektrum frekuensi yang luas. bising ini relatif tetap dalam batas
kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas
angin, suara mesin tenun.
- Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000) misalnya gergaji sirkuler, katup gas.
2. Bising
tiba-tiba (impulsive noise)
Merupakan
kebisingan dengan kejadian yang singkat dan tiba-tiba. Efek awalnya menyebabkan
gangguan yang lebih besar, seperti akibat ledakan, misalnya dari mesin
pemancang, pukulan, tembakan bedil atau meriam, ledakan dan dari suara tembakan
senjata api. Bising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40
dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara
tembakan suara ledakan mercon, meriam.
3. Bising berpola (tones
in noise)
Merupakan
bising yang disebabkan oleh ketidakseimbangan atau pengulangan yang
ditransmisikan melalui permukaan ke udara. Pola gangguan misalnya disebabkan
oleh putaran bagian mesin seperti motor, kipas, dan pompa. Pola dapat
diidentifikasi secara subjektif dengan mendengarkan atau secara objektif
dengan analisis frekuesi
.
4. Bising
frekuensi rendah (low frequency noise)
Bising ini
memiliki energi akustik yang penting dalam range
frekuensi 8-100 Hz. Bising jenis ini biasanya dihasilkan oleh mesin diesel
besar di kereta api, kapal dan pabrik, dimana bising jenis ini sukar ditutupi
dan menyebar dengan mudah ke segala arah dan dapat didengar sejauh bermil-mil.
5. Bising impulsif berulang
Sama dengan
bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-ulang, misalnya mesin tempa.
Berdasarkan pengaruhnya pada manusia, bising dapat dibagi atas :
1.
Bising yang mengganggu (Irritating noise)
Merupakan bising yang mempunyai intensitas tidak terlalu keras,
misalnya mendengkur.
2.
Bising
yang menutupi (Masking noise)
Merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas,
secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan
tenaga kerja , karena teriakan atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam bising
dari sumber lain.
3.
Bising yang merusak (Damaging/Injurious noise)
Merupakan bunyi yang intensitasnya melampui Nilai
Ambang Batas. Bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.
Berdasarkan skala
intensitas maka tingkat kebisingan dibagi dalam : sangat tenang, tenang,
sedang, kuat, sangat hiruk pikuk dan menulikan. Intensitas
bunyi adalah arus energi per satuan luas yang dinyatakan dalam satuan desibel
(dB). Berikut ini diberikan tabel daftar skala intensitas kebisingan
Tabel 1. Skala intensitas kebisingan
Tingkat kebisingan
|
Intensitas (dB)
|
Batas dengar tertinggi
|
Menulikan
|
120
110
100
|
Halilintar
Meriam
Mesin uap
|
Sangat hiruk pikuk
|
90
80
|
Jalan hiruk pikuk
Perusahaan sangat gaduh
Pluit polisi
|
Kuat
|
70
60
|
Kantor gaduh
Jalan pada umumnya
Radio
Perusahaan
|
Sedang
|
50
40
|
Rumah gaduh
Kantot umunya
Percakapan kuat
Radio perlahan
|
Tenang
|
30
20
|
Rumah tenag
Kantoer perorangan
Auditorium
Percakapan
|
Sangat tenang
|
10
0
|
Bunyi daun
Berbisik
Batas dengar terendah
|
D. Efek Kebisingan
Kebisingan mempunyai pengaruh terhadap manusia, yaitu:
- Gangguan kenyamanan dan stress pada anak-anak.
- Kebisingan pada intensitas tinggi dan pemaparan yang lama dapat
menimbulkan gangguan pada fungsi pendengaran dan juga pada fungsi non
pendengaran yang bersifat subyektif seperti gangguan pada komunikasi, gangguan tidur, gangguan pelaksanaan tugas dan perasaan tidak senang/mudah marah. - Gangguan pendengaran sebesar 3,85 % untuk kebisingan impulsif dan gangguan pendengaran sebesar 27,78% untuk kebisingan kontinyu pada pekerja di industri kompor dan bengkel las Malang.
- Gangguan terhadap konsentrasi kerja yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas dan kuantitas kerja.
- Penurunan ketajaman pendengaran.
E. Cara Penanggulangan Efek Kebisingan
Metode yang umumnya digunakan untuk
mengendalikan kebisingan dengan dengan mengendalikan sumber suara antara lain
ialah menggunakan peralatan kebisingan rendah, menghilangkan sumber kebisingan,
melengkapi alat dengan insulasi, silencer, dan vibration damper.
Jalur transmisi suara juga dapat dimodifikasi agar kebisingan berkurang. Hal
itu dapat dilakukan dengan cara pengadaan penghalang dan absorpsi oleh peredam.
Kebisingan juga dapat dikendalikan dengan memodifikasi elemen penerima akhir.
Hal itu dapat dilakukan dengan improvisasi sistem operasi, improvisasi pola
kerja, dan pengunaan pelindung pendengaran.
Pekerja
yang melakukan tugasnya di tempat bising harus menggunakan alat pelindung
telinga dan pengaturan jadwal kerja dengan memperhatikan lama paparan
pendengaran terhadap kebisingan diharapkan akan memperkecil kejadian gangguan
kebisingan.
G. Contoh Aplikasi Gelombang Bunyi
1. Bidang Industri
Dalam
bidang industri yang banyak digunakan adalah teknik SONAR(Sound Navigation and
Ranging) yaitu suatu teknik pantulan bunyi untuk navigasi. Lebih
detailnya adalah sebagai berikut
a. Kaca Mata
Tuna Netra
Kaca mata tuna netra dilengkapi dengan
pengirim dan penerima ultrasonikk sehingga tuna netra dapat menduga
jarak benda yang ada didepannya. Gelombang ultrasonik dipancarkan
frame kaca mata dan mengenai objek disekitar, gelombang ultrasonik
dipantulkan dan diterima kembali oleh alat penerima pada kaca
mata. Ultrasonik berada pada frame kaca mata yang mengirimkan signal
getaran pada telinga tuna netra. Perlu diketahui bahwa orang yang tuna
netra memiliki pendengaran yang lebih tajam atau sensitif dibanding orang yang
bermata normal.
b. Mengukur
kedalaman Laut
Kedalam
Laut termasuk kawanan atau gerombolan ikan di bawah permukaan air dapat
ditentukan oleh teknik pantulan pulsa ultrasonik.. Pulsa Ultrasonik dipancarkan
oleh sistem yang dinamakan fathometer. Ketika pulsa mengenai dasar
laut atau gerombolan ikan, maka pulsa akan dipantukan dan diterima
kembali oleh antena penerima. Dengan mengetahui waktu pancar
sampai gelombang diterima kembali maka jarak gerombolan ikan atau dasar
laut bisa dihitung dengan persamaan gerak lurus
beraturan (glb).
c. Mendeteksi
retak-retak pada struktur logam
Untuk
mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan scaning Ultrasonik.
Teknik scaning ultrasonik inilah yang digunakan untuk meameriksa retak-retak
tersembunyi pada bagian-bagian pesawat terbang, yang bisa membahayakan sebuah
penerbangan pesawat. Idealnya dalam pemeriksaan rutin setiap bagian penting
pada pesawat akan di scaning ultrasonik. Bila ada keretakan akan diketahui
dengan cepat dapat diatasi sebelum pesawat diperkenankan terbang.
Di Inggris
selain scaning ultrasonik pada pesawat dilakukan pula pada perusahaan
kereta api untuk memeriksa apakah rel kereta sudah ada yang retak atau belum
untuk mengatisipasi supaya tidak ada kereta api yang anjlok .
d. Membersihkan benda dengan Ultrasonik
Beberapa
benda seperti berlian dan perhiasan serta bagian-bagian mesin, sangat
sukar dibersihkan dengan mengguanakan spon kasar atau detergen
keras. Getaran getaran dari ultrasonik ternyata dapat merontokan suatu
kotoran dari suatu objek. Berlian, komponen elektronik atau bagian-bagian
mesin yang akan dibersihkan dicelupkan kedalam cairan kemudian gelombang
ultrasonik frekuensi tinggi dikirim pada cairan sehingga cairan ikut bergetar
maka getaran cairan akan merontokkan kotoran yang menempel tanpa harus
digosok.
e. Survai
geofisika
Suatu
gempa bumi atau ledakkan dahsyat dapat menghantarkan gelombang bunyi
yang dicatat dengan seismograf yang diletakkan diberbagai tempat. Catatan ini
dapat memperlihatkan bentuk gangguan bentuk gangguan tergantung
dari struktur lapisan bumi. Sehingga Pantulan gelombang bunyi
yang berfrekuensi tinggi atau Ultrasonik ketika melalui lapisan-lapisan
bumi bisa dipakai untuk memperkirakan lapisan lapiasan batuan dan mineral
yang mengandung endapan endapan minyak atau mineral-mineral berharga.
f.
Kamera
Pernahkah
anda menggunakan kamera yang dapat mengatur fokusnya secara otomatis. Kamera
seperti ini pasti menggunakan SONAR. Gelombang-gelombang ultrasonik
dikirim oleh kamera menuju objek yang akan difoto setelah gelombang
dipantulkan kamera dapat mengetahui jarak objek sehingga secara otomatis kamera
mengatur fokos sesuai jarak objek tersebut.
2. Bidang
Kedokteran
Salah satu contoh
aplikasi gelombang bunyi di bidang kedokteran yaitu, pemeriksaan untuk
bagian dalam tubuh manusia dapat dilakukan dangan menggunakan pulsa-pulsa
ultrasonic dinamakan pemeriksaan USG (ULTRASONOGRAFI). Ultrasonografi sebagai
gelombang bunyi dipancarkan pada tubuh manusia pulsa-pulsa akan dipantulkan
oleh jaringan, jaringan tulang, otot
serta cairan yang memiliki massa jenis yang berbeda. Pantulannya akan
ditampilkan dalam layar osciloskop yang menggambarkan bagian dalam tubuh.
scaning ultrasonic dilakukan dengan
menggerak-gerakan probe di sekitar kulit perut ibu yang hamil akan
menampilkan gambar sebuah janin di layar monitor. Dengan mengamati gambar
janin, dokter dapat memonitor pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan janin.
Tidak seperti pemeriksaan dengan sinar X, pemeriksaan ultrasonik adalah aman
(tak berisiko), baik bagi ibu maupun janinnya karena pemerikasaan atau
pengujian dengan ultrasonic tidak merusak material yang dilewati, maka
disebutlah pengujian ultrasonic adalah pengujian tak merusak (non
destructive testing, disingkat NDT). Tehnik
scanning ultrasonic juga digunakan untuk memeriksa hati (apakah ada indikasi
kanker hati atau tidak) dan otak. Pembuatan perangkat ultrasound untuk
menghilangkan jaringan otak yang rusak tanpa harus melakukan operasi bedah
otak. “Dengan cara ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan otak yang
berisiko tinggi. Penghilangan jaringan otak yang rusak bisa dilakukan tanpa
harus memotong dan menjahit kulit kepala atau sampai melubangi tengkorak
kepala.
DAFTAR PUSTAKA
-
Susanti. A. dkk, 2008. Gangguan Pendengaran pada
Karyawan bengkel. Yogyakarta. Jurdik Biologi FMIPA UNY.
-
Chasanan. R. dkk, 2008. Ketajaman Pendengaran
Warga yang Bekerja di Stasiun Kereta Api. Yogyakarta. Jurdik Biologi FMIPA UNY.